Peningkatan Nilai Tambah Hasil Pertanian melalui Diversifikasi Produk Olahan di Desa Kemloko, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung

Desa Kemloko dianugerahi dengan tanah pertanian yang subur karena letaknya yang berada di kaki Gunung Sumbing. Menjadikan banyak jenis flora dan tanaman pertanian tumbuh subur di wilayah ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2024, komoditas tanaman sayuran yang paling banyak dibudidayakan di Kecamatan Kranggan adalah cabai rawit. Sementara berdasarkan observasi penulis yang dilakukan pada bulan Desember hingga Februari, masyarakat di Desa Kemloko banyak mengandalkan cabai rawit, kopi, kacang tanah, jagung, padi, dan singkong sebagai komoditas pertanian mereka.

 

Distribusi hasil pertanian

Keberagaman komoditas pertanian yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Kemloko menjadi sumber penghidupan utama bagi petani setempat. Setelah panen, hasil pertanian tersebut didistribusikan melalui berbagai cara, di antaranya:

 

  1. Penjualan melalui tengkulak. Tengkulak berperan sebagai perantara antara petani dan pasar. Tengkulak membeli hasil panen langsung dari petani dengan harga yang telah disepakati, sehingga petani tidak perlu khawatir tentang pemasaran hasil panen mereka. Namun sistem penjualan melalui tengkulak menghadapi beberapa tantangan, seperti: kurangnya transparansi harga, petani sering kali tidak mengetahui harga pasar yang sebenarnya karena harga hasil panen sudah ditentukan oleh tengkulak. Dan terkadang, kualitas produk yang dijual kepada konsumen menurun akibat proses distribusi yang panjang dan kurangnya perhatian terhadap kualitas selama distribusi.

  2. Menjual langsung di pasar. Menjual langsung di pasar merupakan salah satu cara yang umum dilakukan oleh masyarakat Desa Kemloko untuk memasarkan hasil panen mereka. Para petani biasanya membawa hasil pertanian ke pasar tradisional terdekat, seperti Pasar Kranggan dan Pasar Kaloran.

  1. Mengolah hasil pertanian menjadi olahan makanan. Beberapa masyarakat mengubah hasil panen menjadi olahan makanan yang selain menjadi wujud diversifikasi hasil pertanian, juga dapat meningkatkan nilai jual produk pertanian. Contohnya adalah singkong yang diolah menjadi opak / lenteng.

 

Berbagai metode distribusi hasil pertanian yang dilakukan masyarakat Desa Kemloko memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Salah satu cara untuk meningkatkan keuntungan petani adalah dengan melakukan pengolahan pasca panen sebelum hasil pertanian dijual. Hal ini dapat memberikan sejumlah manfaat seperti berikut: 

 

  1. Meningkatkan Nilai Jual

Produk pertanian yang telah diolah, seperti menjadi makanan olahan, bubuk, atau minuman, memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan produk mentah (Rahmat et al, 2021).

 

  1. Memperpanjang Masa Simpan

Hasil pertanian segar biasanya mudah rusak atau membusuk. Dengan diolah menjadi produk yang lebih tahan lama, masa simpan produk akan lebih panjang dan risiko kerugian akibat pembusukan dapat diminimalisasi (Darwis, 2018).

 

  1. Mengurangi Kerugian Akibat Fluktuasi Harga

Harga hasil panen segar seringkali tidak menentu karena tergantung musim dan ketersediaan di pasar. Dengan mengolah hasil panen, produk menjadi lebih fleksibel dalam penyimpanan dan penjualan, sehingga petani dapat menjualnya saat harga lebih stabil atau tinggi.

 

  1. Menjangkau Pasar yang Lebih Luas

Produk olahan memiliki peluang lebih besar untuk dipasarkan tidak hanya secara lokal, tetapi juga ke wilayah lain bahkan ekspor. 

 

  1. Menciptakan Lapangan Kerja dan Peningkatan Ekonomi

Proses pengolahan hasil pertanian membuka peluang usaha baru di bidang industri rumahan dan memberikan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, sehingga dapat meningkatkan perekonomian desa.

 

Alternatif olahan hasil pertanian

Berbagai manfaat yang diperoleh dari pengolahan hasil pertanian tersebut diharapkan dapat mendorong masyarakat, khususnya petani di Desa Kemloko untuk mulai mengembangkan beragam produk olahan yang mampu meningkatkan nilai tambah hasil panen mereka. Beberapa contoh produk olahan yang dapat dihasilkan dari komoditas pertanian di desa ini antara lain sebagai berikut: 

 

  1. Produksi tepung mocaf dari singkong 

Mocaf atau Modified Cassava Flour, merupakan tepung yang berasal dari singkong yang telah mengalami proses modifikasi melalui fermentasi. Proses fermentasi ini bertujuan untuk memperbaiki karakteristik tepung singkong, seperti tekstur, warna, dan aroma, sehingga menghasilkan tepung yang lebih halus, berwarna lebih putih, serta memiliki bau yang lebih netral dibandingkan tepung singkong biasa. Karakteristik tepung mocaf yang dihasilkan melalui proses ini menjadi lebih menyerupai tepung terigu, baik dalam hal daya serap air, kekenyalan, maupun hasil akhir produk olahan (DPKP Daerah Istimewa Yogyakarta). Oleh karena itu, tepung mocaf dapat digunakan sebagai alternatif pengganti tepung terigu, terutama dalam pembuatan roti, kue, mi, dan berbagai produk pangan lainnya. Selain itu, mocaf juga dapat dimanfaatkan sebagai campuran tepung terigu untuk mendukung upaya diversifikasi pangan dan pemanfaatan bahan baku lokal.

 

  1. Pengolahan cabai rawit menjadi bubuk cabai dan cabai kering

Selain berfungsi untuk meningkatkan masa simpan hasil panen, proses pengolahan cabai rawit menjadi bubuk cabai dan cabai kering juga mampu memberikan nilai tambah secara ekonomis bagi petani. Dengan diolah menjadi produk turunan yang memiliki daya tahan lebih lama, cabai segar yang semula mudah rusak dan memiliki harga fluktuatif dapat diubah menjadi komoditas yang lebih stabil dan bernilai jual lebih tinggi. Produk olahan seperti bubuk cabai dan cabai kering juga memiliki permintaan yang terus meningkat di pasaran, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri makanan, sehingga dapat membuka peluang pasar yang lebih luas dan meningkatkan pendapatan petani.

 

  1. Pengolahan hasil panen kopi menjadi kopi bubuk dan kopi instan

Komoditas kopi juga salah satu yang paling banyak saya temui di Desa Kemloko. Berdasarkan wawancara dengan salah satu warga desa, jenis kopi yang ditanam adalah kopi berjenis robusta, dengan metode penjualan hasil panen berupa biji kopi yang sudah dikeringkan dan dijual melalui pengepul. 

Hasil panen kopi berjenis robusta, yang dikenal memiliki cita rasa kuat dengan tingkat keasaman yang lebih rendah dibandingkan kopi arabika, dapat diolah menjadi berbagai produk olahan yang memiliki nilai tambah (Priyanto et al, 2022). Beberapa di antaranya adalah kopi bubuk, yang merupakan hasil penggilingan biji kopi robusta yang telah melalui proses penyangraian (roasting), menghasilkan bubuk kopi dengan aroma khas yang siap diseduh sebagai minuman kopi tradisional. Selain itu, kopi robusta juga dapat diproses lebih lanjut menjadi kopi instan, yang dikenal dengan kepraktisannya karena dapat langsung larut dalam air panas tanpa memerlukan proses penyeduhan menggunakan alat seduh khusus. 

Proses produksi kopi instan melibatkan tahap ekstraksi sari kopi, pengeringan, dan pengemasan sehingga menghasilkan produk kopi yang lebih tahan lama dan mudah untuk dikonsumsi.

 

  1. Hasil panen kacang tanah diolah menjadi kue kacang dan sambal kacang

Kacang tanah dapat diolah menjadi berbagai produk pangan yang memiliki daya tarik tersendiri di kalangan masyarakat. Salah satu olahan yang cukup populer adalah kue kacang, yakni kue kering berbahan dasar kacang tanah yang dihaluskan dan dicampur dengan tepung, gula, serta bahan tambahan lainnya. Selain itu, kacang tanah juga dapat diolah menjadi sambal kacang, yang sering digunakan sebagai saus pelengkap berbagai hidangan tradisional, seperti gado-gado, pecel, atau sate. 

 

  1. Pengolahan hasil panen jagung menjadi tepung jagung

Hasil panen jagung, yang merupakan salah satu komoditas pangan utama di Indonesia dapat diolah lebih lanjut menjadi berbagai produk turunan, salah satunya adalah tepung jagung. Tepung jagung sering dimanfaatkan untuk pembuatan makanan seperti kue, roti, bubur, atau sebagai bahan pengental pada saus dan sup. Selain itu, tepung jagung juga digunakan sebagai alternatif pengganti tepung terigu. 

 

  1. Pengolahan Jahe menjadi permen jahe atau sirup jahe

Jahe (Zingiber officinale) dikenal sebagai salah satu tanaman rempah unggulan dengan beragam manfaat bagi kesehatan, dapat diolah menjadi berbagai produk olahan bernilai tambah, di antaranya adalah permen jahe dan sirup jahe (Laelasari & Syadza, 2022). Permen jahe digemari sebagai camilan sekaligus membantu meredakan rasa mual, menghangatkan tubuh, serta melegakan tenggorokan. 

Selain itu, jahe juga dapat diolah menjadi sirup jahe, yaitu cairan kental hasil rebusan sari jahe dengan gula dan terkadang ditambahkan rempah lain seperti kayu manis atau cengkeh untuk memperkaya cita rasa. Sirup jahe kerap dijadikan minuman herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta mengatasi masuk angin.

Dengan demikian, pengolahan hasil pertanian menjadi produk turunan bukan hanya sekadar upaya meningkatkan nilai tambah hasil panen, tetapi juga menjadi strategi penting bagi petani di Desa Kemloko untuk menghadapi tantangan pasar, mengurangi risiko kerugian, serta mendukung perekonomian masyarakat pedesaan secara berkelanjutan.

 

Referensi: 

D. A. Mahardhika, A. H. Antonius, and B. Dwiloka, "Perbedaan Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Produk Kopi Rempah dari Kopi Arabika (Coffea arabica) dan Kopi Robusta (Coffea robusta)," Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, vol. 11, no. 4, Nov. 2022. https://doi.org/10.17728/jatp.13827

 

Darwis, V. (2018). Potensi kehilangan hasil panen dan pasca panen jagung di Kabupaten Lampung Selatan. Journal of food system and agribusiness.

 

Kecamatan Kranggan Dalam Angka 2024, Badan Pusat Statistik. Dikutip dari https://temanggungkab.bps.go.id/id/publication/2024/09/26/3f6907293685eff748433788/kecamatan-kranggan-dalam-angka-2024.html 

 

Laelasari, I., & Syadza, N. Z. (2022). Pendampingan pemanfaatan jahe (Zingiber officinale) sebagai bahan rempah dalam pembuatan inovasi makanan herbal penambah immunitas. Jurnal Bakti Saintek: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sains dan Teknologi, 6(2), 31-37.

 

Rahmat, S., Ikhsanudin, M., Diani, R., Kusuma, Y. F., Putri, S., Ningrum, P. A., ... & Annisa, N. (2021). Pengolahan Hasil Pertanian dalam Upaya Peningkatan Perekonomian Petani di Kabupaten Bintan. Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan Riau (JPPM Kepri), 1(2), 155-167.

 


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat
...
RESTO: MBOK ROYOM

Jenis: WARUNG MAKAN
Menu Unggulan: NASI GORENG PORSI JUMBO
Harga: 17000
Kontak:
Alamat: Ploso Kemloko ...

Lihat