Gambar 1. Pengolahan Data Penginderaan Jauh untuk Memperoleh Informasi terkait Jumlah Rumah yang ada di Desa Kemloko
Masalah pengelolaan sampah telah menjadi permasalahan di berbagai wilayah Indonesia. Semakin meningkatnya jumlah penduduk, beban sampah yang dihasilkan juga menjadi terus bertambah. Sampah tersebut dapat menimbulkan dampak negatif apabila tidak dikelola dengan baik, seperti terjadinya pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, pengelolaan sampah menjadi penting untuk diperhatikan. Salah satunya yaitu dengan menghitung jumlah volume sampah yang dapat dihasilkan oleh masyarakat. Hal tersebut dapat berguna untuk menentukan strategi untuk pengelolaan sampah di suatu wilayah.
Desa Kemloko, salah satu desa yang ada di Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung menjadi wilayah kajian dalam melakukan estimasi jumlah volume sampah. Sampah merupakan salah satu permasalahan yang ada di desa tersebut. Pengelolaan sampah berupa bank sampah baru dijalankan oleh pemerintah desa tepat pada awal bulan Januari 2025. Hal tersebut meliputi pengadaan bank sampah untuk tempat penampungan sampah residu yang diletakkan di setiap RT yang ada di desa, pengambilan sampah dengan menggunakan truk pengangkut sampah, dan iuran wajib yang harus dikeluarkan oleh masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah tersebut. Dengan melakukan estimasi jumlah volume sampah di desa ini, setidaknya dapat membantu dalam melakukan analisis untuk menentukan rekomendasi kepada pemerintah desa terkait dengan pengelolaan sampah yang ada.
Teknologi penginderaan jauh adalah salah satu alat yang efektif untuk analisis terkait dengan jumlah volume sampah. Data citra dapat dimanfaatkan sebagai sumber data utama dalam melakukan pengolahan terkait dengan volume sampah. Data berupa citra melalui platform Google Satellite digunakan untuk melakukan perhitungan jumlah rumah di Desa Kemloko yang mana data tersebut merupakan data yang diperlukan untuk mengestimasi jumlah volume sampah. Perhitungan jumlah rumah menggunakan data penginderaan jauh sangat efektif untuk dilakukan karena tidak perlu turun langsung di lapangan. Selain itu, penggunaan data penginderaan jauh juga dapat menghemat biaya, tenaga, dan waktu.
Wawancara juga dilakukan untuk mengumpulkan data yang digunakan dalam analisis. Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi terkait dengan jumlah sampah yang dihasilkan setiap rumah pada masing-masing sampel yang telah ditentukan. Wawancara dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada masyarakat terkait jumlah perkiraan sampah yang dapat dihasilkan setiap harinya. Hasil dari wawancara kemudian dilakukan perhitungan dengan mengalikan dengan jumlah rumah pada setiap dusun yang ada di Desa Kemloko.
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh hasil estimasi jumlah volume sampah di Desa Kemloko sebesar kurang lebih 1200 kg. Nilai tersebut dapat digunakan dalam melakukan analisis terkait dengan truk pengambilan sampah yang diperlukan dan berapa kali pengambilan dalam satu minggu sehingga lebih efektif. Sebagai contoh, apabila jenis truk yang digunakan yaitu truk armroll yang mana memiliki muatan kurang lebih 2.67 ton, maka pengambilan sampah dapat dilakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu. Selain jumlah sampah yang dihasilkan, pemilihan truk juga harus memperhatikan medan yang ada di Desa Kemloko dan seberapa luas jalan yang ada. Hal ini berkaitan dengan aksesibilitas terkait dengan pengambilan sampah pada masing-masing bank sampah yang ada.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook